Contoh Soal untuk Gelombang Berjalan dan Gelombang Stasioner
Legenda:
A. Gelombang Berjalan
1. Sebuah gelombang berjalan memiliki
persamaan y = -0,03 sin 4p(20t + 2x) m. Berdasarkan
persamaan gelombang tersebut, tentukan:
a) arah perambatan gelombang,
b) titik asal getaran,
c) frekuensi gelombang,
d) panjang gelombang,
e) cepat rambat gelombang.
Penyelesaian:
a) Arah
perambatan gelombang dari persamaan yang tertulis di soal adalah ke kiri,
karena koefisien x bernilai positif.
b) Titik
asal getaran dari persamaan gelombang tersebut adalah ke bawah, karena nilai
amplitudonya bertanda negatif.
c) f >>> Gunakan persamaan w = 2pf
4p.20 = 2p.f
f = 80p/2p
f = 40
Hz
d) l >>> Gunakan persamaan k = 2p/l
4p.2 = 2p/l
l = 2p/8p
l = 0,25 m
e) v >>> Gunakan persamaan v
= l.f
v = 0,25.40
v = 10
m/s
2. Sebuah gelombang
transversal sinus dengan amplitudo 15 cm dan panjang gelombang 100 cm berjalan
dari kiri ke kanan sepanjang kawat horizontal yang terentang dengan cepat
rambat 300 cm/s. Ambil titik pada ujung kiri kawat sebagai titik awal. Pada
saat t = 0, titik awal sedang bergerak ke atas. Jodohkan pertanyaan-pertanyaan
berikut ini.
a) f = v /
l f = 300 / 100
f = 3 Hz (pilih jawaban v)
b) w = 2p.fw = 2p.3
w = 6p rad/s (pilih jawaban xi)
c) k = 2p / l
k = 2p / 100
k = 0,02 p rad/cm (pilih jawaban vi)
d) y =
A sin (wt - kx) karena gelombang berjalan dari kiri ke kanan.
y =
15 sin (6pt – 0,02px)
cm (pilih jawaban x)
e) Terapkan x = 0 untuk titik asal.
y = 15
sin (6pt – 0,02p.0)
y =
15 sin (6pt) cm (pilih jawaban iv)
f) Terapkan x = 250 untuk berjarak sesuai dari pertanyaan tersebut.
y = 15
sin (6pt – 0,02p.250)
y =
15 sin (6pt – 5p) cm (pilih jawaban viii)
g) Substitusikan x = 250 dan t = 0,75 ke persamaan y
y = 15 sin (6p.0,75 – 0,02p.250)
y = 15 sin (4,5p – 5p)
y = 15 sin (–0,5p)
y = 15 (–sin (0,5p))
y = 15 (-sin (90°))
y = 15 (-1)
y = -15 cm (pilih jawaban ii)
h) Substitusikan x = 250 dan t = 0,75 ke persamaan v
v = dy / dt
v = y'
v = 15.6p cos (6pt – 0,02px)
v = 90p cos (6p.0,75 – 0,02p.250)
v = 90p cos (–0,5p)
v = 90p cos (0,5p)
v = 90p . 0
v = 0 (pilih jawaban i)
i) Substitusikan x = 250 dan t = 0,75 ke persamaan a
a = dv / dt
a = y''
a = 15.(6p)2 (–sin (6pt – 0,02px))
a = -15.(36p2) sin (6p.0,75 – 0,02p.250)
a = -540p2 sin (–0,5p)
a = -540p2 (–sin (0,5p))
a = -540p2 (–1)
a = 540p2 cm/s2 (pilih jawaban vii)
j) j = (wt - kx) / 2p
j = (6p.0,75 – 0,02p.250) / 2p
j = (–0,5p) / 2p
j = –0,25
j = -¼ (pilih jawaban iii)
k) Dj = -(x2 - x1) / l
Dj = -(185 - 135) / 100
Dj = -(50) / 100
Dj = -0,5
Dj = -½ (pilih jawaban ix)
3. Gelombang di bawah ini menyatakan perambatan gelombang tali.
Jika periode gelombang 8 s, maka tentukan persamaan gelombangnya!
Penyelesaian:
Dari gambar grafik gelombang didapatkan:
Amplitudo = A = 0,5 m
Panjang gelombang (1 bukit dan 1 lembah) = l = 4 m
w = 2p / T
w = 2p / 8
w = 0,25p rad/s
k = 2p / l
k = 2p / 4
k = 0,5p rad/m
Persamaan gelombang berjalan dari kiri ke kanan yang bergerak mulai ke atas.
y = A sin (wt - kx)
y = 0,5 sin (0,25pt – 0,5px)
y = 0,5 sin 0,25p(t – 2x) m
B. Gelombang Stasioner
4. Seutas kawat
dengan panjang 120 cm direntangkan horizontal. Salah satu ujungnya digetarkan
harmonik naik-turun dengan frekuensi 0,2 Hz
dan amplitudo 24 cm, sedangkan ujung lainnya terikat. Getaran harmonik tersebut
merambat ke kanan sepanjang kawat dengan cepat rambat 7,2 cm.
a) Benarkah amplitudo gelombang hasil
interferensi di titik yang berjarak 69 cm dari titik asal getaran senilai 48
cm?
b) Benarkah letak simpul ke-4 = 72 cm dan perut
ke-6 = 90 cm dari titik asal getaran?
Penyelesaian:
Diketahui: L
= 120 cm, f = 0,2 Hz, A = 24 cm, v = 7,2
cm/s, ujung terikat
a) As = 48 cm, benarkah?
x = 51 cm
l = v/f = 7,2/0,2
= 36 cm
y = L – x
69 = 120 – x
x = 120 – 69 = 51 cm
As =
2A sin kx
As =
2.24 sin ((2p/l) x)
As =
48 sin ((2p/36) 51)
As = 48 sin (51p/18)
As = 48 sin(510°)
As = 48 sin(150° + 360°)
As = 48 (½)
As = 24 cm
Ternyata tidak benar.
b) Letak simpul ke-4 >>> Ys-4
= 72 cm, benarkah?
Xs-n
= ½ (n-1) l
Xs-4
= ½ (4-1) 36
Xs-4
= 54 cm dari
ujung pemantul.
Ys-4 = L – Xs-4
Ys-4 = 120 – 54
Ys-4 = 66
cm dari titik asal getaran. Ternyata tidak benar.
Letak perut ke-6 >>> Yp-6 = 90 cm,
benarkah?
Xp-n
= ¼ (2n-1) l
Xp-6
= ¼ (2.6 – 1) 36
Xp-6
= 99 cm dari ujung pemantul.
Yp-6 = L – Xp-6
Yp-6 = 120 – 99
Yp-6 = 21
cm dari titik asal getaran. Ternyata tidak benar.
5. Sebuah
gelombang mengalami pemantulan membentuk gelombang stasioner dengan persamaan
y = 0,8 cos(4px) sin(50pt)
semua dalam
satuan SI.
a) Tentukan amplitudo datang.
b) Bagaimana titik pantul gelombang
stasioner?
c) Berapa jarak simpul ke simpul
terdekatnya?
d) Berapa frekuensi gelombangnya?
e) Tentukan cepat rambat gelombang stasioner.
Penyelesaian:
Diketahui: Persamaan
y = 0,8 cos(4px) sin(50pt), x dalam m dan t dalam s
2A = 0,8 m
w = 50pt rad/s
k = 4px rad/m
a) A = ?
Ingat persamaan
gelombang stasioner y = 2A cos(kx) sin(wt)
Sehingga untuk mencari amplitudo
datang dicari A didapat 2A = 0,8
A = 0,4 m
b) Titik pantul gelombang stasioner dapat dilihat dari persamaan
y yang dimana fungsi variabel x dengan cos dan variabel t dengan sin merupakan
gelombang stasioner memiliki titik pantul bebas atau biasa disebut gelombang
stasioner ujung bebas.
c) Jarak simpul ke simpul terdekatnya ® Misalkan Xs-2 – Xs-1 = ?Xs-n = ¼ (2n-1) l
Xs-1 = ¼ (2.1 – 1) 2p/k
Xs-1 = ¼ (1) 2p/4p
Xs-1 = ¼ (0,5) = 0,125 m
Xs-2
= ¼ (2.2 – 1) 0,5
Xs-2
= ¼ (3) 0,5
Xs-2
= ¾ 0,5 = 0,375 m
Xs-2 – Xs-1
= 0,375 – 0,125 = 0,25 m
d) f = ?
f = w/2p
f = 50p/2p
f = 25
Hz
e) v = ?
v = l.f
v = 0,5.25
v =
12,5 m/s Atau bisa dengan rumus lainnya:
v = w/k
v = 50p/4p
v = 12,5 m/s6. Perhatikan gambar pemantulan gelombang stasioner berikut.
a) Bagaimana persamaan gelombangnya?
b) Berapa jarak simpul ketiga?
c) Berapa jarak perut keenam?
d) Berapa jarak antara simpul kedua hingga perut ketujuh?
Penyelesaian:
Diketahui: dari gambar pemantulan gelombang stasioner didapat 5 bukit dan 5 lembah yang artinya ada 5 buah gelombang. Sehingga f = n/t = 5/0,8 = 6,25 Hz dan l = x/n = 12/5 = 2,4 m. Ujung pemantulnya dimulai dari perut, yang berarti gelombang stasioner ini berjenis ujung bebas.
a) Untuk mencari persamaan gelombang, kita cari w dan k terlebih dahulu
w = 2p.f
w = 2p.6,25
w = 12,5p rad/s
k = 2p / l
k = 2p / 2,4
k = 5p/6 rad/m
k = 0,83p rad/m
Karena gelombang stasioner ujung bebas maka persamaannya y = 2A cos(kx) sin(wt)
y = 2.0,8 cos(0,83p x) sin(12,5p t)
y = 1,6 cos(0,83px) sin(12,5pt) m
b) Xs-3 = ?
Xs-n = ¼ (2n-1) l
Xs-3 = ¼ (2.3 - 1) 2,4
Xs-3 = ¼ (5) 2,4
Xs-3 = 3 m
c) Xp-6 = ?
Xp-n = ½ (n-1) l
Xp-6 = ½ (6 - 1) 2,4
Xp-6 = ½ (5) 2,4
Xp-6 = 6 m
d) Jarak antara simpul ke-2 hingga perut ke-7?
Bisa didapat dari gambar yaitu
Sehingga jaraknya s2 ke p7 sama dengan 2,25 buah gelombang.
Dx = 2,25 . lDx = 2,25 . 2,4
Dx = 5,4 m
Atau bisa juga dengan cara seperti berikut:
Dx = Xp-7 – Xs-2
Dx = ½ (7 - 1) 2,4 – ¼ (2.2 - 1) 2,4
Dx = ½ (6) 2,4 – ¼ (3) 2,4
Dx = (3) 2,4 – (3/4) 2,4
Dx = 7,2 – 1,8
Dx = 5,4 m
Referensi
Kanginan, Marthen. 2017. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Supadi, dkk. 2015. Big Book Fisika SMA Kelas 1, 2, & 3. Jakarta: Cmedia.
Wahono, Edi. 2013. Big Bank Soal-Bahas Fisika SMA/MA. Jakarta: Wahyumedia.
https://www.youtube.com/watch?v=zUXOA1mY7Vk&t=350s; diakses 12-03-2023 jam 20:20 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar